Kognisi
Istilah kognisi berasal dari bahasa Latin cognoscere yang artinya mengetahui. Kognisi adalah istilah ilmiah untuk proses pikiran, yaitu bagaimana manusia melihat, mengingat, belajar dan berpikir tentang informasi.
Kognisi dipahami sebagai proses mental karena kognisi mencermikan pemikiran dan tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu kognisi tidak dapat diukur secara langsung, namun melalui perilaku yang ditampilkan dan dapat diamati. Misalnya kemampuan anak untuk mengingat angka dari 1-20, atau kemampuan untuk menyelesaikan teka-teki, kemampuan menilai perilaku yang patut dan tidak untuk di imitasi. Proses kognitif menggabungkan antara informasi yang diterima melalui indera tubuh manusia dengan informasi yang telah disimpan di ingatan jangka panjang.
Kognisi sangat erat kaitannya dengan proses berpikir, dimana berpikir melibatkan proses manipulasi informasi secara mental, seperti membentuk konsep-konsep abstrak, menyelesaikan beragam masalah, mengambil keputusan, dan melakukan refleksi kritis atau menghasilkan gagasan kreatif.
Konsep (concepts) ialah proses dasar dari berpikir, karena konsep merupakan kategori-kategori mental yang digunakan untuk mengelompokkan objek-objek, kejadian-kejadian, dan beragam sifat. Konsep merupakan potongan/ bagian yang membangun pikiran manusia, oleh karena itu konsep sangat mempengaruhi pola berpikir setiap manusia. Pemahaman akan konsep akan menghasilkan kelanjutan dari proses berpikir yaitu pemecahan masalah.
Pemecahan masalah ialah suatu proses berpikir dalam mencapai suatu maksud / tujuan, dimana dalam mencapai tujuan tersebut terdapat berbagai hambatan yang berkaitan dengan penggunaan informasi-informasi dari konsep selama proses berpikir. Kemampuan manusia dalam memecahkan masalah sangat dipengaruhi oleh konsep berpikir yang dimiliki oleh manusia tersebut.
Bahasa
Bahasa dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk menginterpretasikan atau menyampaikan isi pikiran dari seseorang dengan yang lainnya. Bahasa merupakan suatu proses kognitif yang paling signifikan (jelas) yang ada pada manusia.
Bahasa distrukturkan atau dikendalikan oleh nalar manusia. Kemampuan berbahasa merupakan hasil dari proses kognisi yang telah matang yang ada pada manusia. Titik awal dari teori kognitif ialah anggapan terhadap kapasitas kognitif seseorang dalam menemukan suatu struktur bahasa yang ada disekelilingnya. Proses belajar bahasa secara kognitif merupakan proses kognitif yang kompleks karena menyangkut lapisan bahasa yang terdalam. Lapisan bahasa tersebut ialah: ingatan (memori), persepsi, pikiran, makna dan emosi yang saling berpengaruh dalam jiwa manusia.
Dengan bahasa individu mampu mengabstraksikan pengalamannya dan mengkomunikasikannya pada orang lain karena bahasa merupakan sistem lambang atau simbol yang tidak terbatas yang mampu mengungkapkan segala pemikiran. Struktur bahasa sangat dipengaruhi oleh struktur pikiran (kognisi) suatu individu. Bahasa dapat dianalogikan sebagai jalan atau cara dalam mengapresiasikan hasil proses berpikir kompleks yang digunakan dalam pemecahan masalah yang ada dalam lingkungan hidup individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar